Pernah ada klien datang ke saya dengan goal pengen kurus. Lalu dia tambahkan lagi, ‘pengen kurus kaya kamu Gwen.’
Dan dia lumayan kaget ketika saya bilang bahwa kalau saya ada opsinya, saya malah ingin punya tubuh seperti tubuhnya.
Why?
Cuz I think she has a beautiful voluptuous body with full and round breasts and buttocks. But if I really want to have her body, this would mean I need to go under the knife for a boob job and butt implants (if that’s a thing).
So do I want that?
No way! I’m very happy and comfortable with my body, walaupun sering dibilang terlalu kurus (padahal porsi makan saya jauh lebih banyak dari suami saya).
Thankfully with age (and a bit of wisdom) I’ve passed the point of wanting another person’s (or a certain) body shape. Cuz that’s exactly what it is, we, as people, each have different body shape.
Lalu apakah kurus itu sudah pasti sehat? Dan orang yang bertubuh besar itu sudah pasti tidak sehat?
Ga juga kan?!
Mengukur sehat atau tidaknya diri kita itu bukan dari bentuk badan, kurus atau besar semata. BMI tidak menentukan sehat atau tidaknya seseorang. Banyak aspek lain seperti gaya/pola hidup, genetik, lingkungan, koneksi, dan apakah tubuh kita memberikan signal adanya ketidakseimbangan... Ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi barometer sehat atau tidaknya diri kita.
Saya senang sekali dengan motto dan pesan yang selalu diberikan oleh seorang Dr. Will Cole yang menyatakan ‘you can’t heal a body you hate.’ This is so so so TRUE!
So ladies, start loving your body. Jangan ditunda lagi. ‘Nanti deh kalau saya kurus. Nanti deh, tunggu pahaku kecilan. Nanti deh, tunggu jerawatku hilang.’ Or waiting for somebody else to love it first (validation). Penyembuhan apapun hanya bisa terjadi dengan mencintai diri dan tubuh kita sendiri.
Start today! #itsnevertoolate
Contact me via WhatsApp 0811 1708797 to book your sessions with me to start a healthier way of living.
PS.
Dengan umur dan life experiences tubuh kita juga terus berubah. That’s the beauty of it. Embrace it!
コメント