top of page
Writer's pictureGwen Winarno

It's Okay, You Can Cry



Untuk teman-teman yang mikir saya senyum and ketawa terus, ga juga, kadang saya menangis.


Pagi ini sempat melihat sebuah postingan yang bikin saya sangat terharu, tanpa sadar saya mulai menangis. Dan tanpa pindah posisi, duduk dilantai senderan tempat tidur karena capek selesai mandiin kedua anak-anak bulu saya, tanpa cari background manis dll, saya selfie, karena saya mau capture moment yang sangat ‘real’ ini untuk postingan yang satu ini.


Menangis adalah salah satu cara yang sangat baik untuk melepaskan emosi. Mungkin emosi marah, frustrasi, sedih, kecapean, tapi mungkin juga gembira atau terharu pun kita bisa menangis.


Jangan ditahan, dan ga perlu minta maaf kalau menangis. Ini kebiasaan dari kecil mungkin ya, sama orang tua (or others) kita ga boleh nangis, jadi kalau nangis rasanya ga enak atau bersalah. Akhirnya ditahan dan ga keluar. Ndak perlu lagi merasa seperti ini. Just cry.


Semua perasaan atau emosi itu valid. Ga ada yang baik atau buruk. Baik dan buruk, semuanya kita perlu rasakan apa adanya. Karena semua itu bagian dari diri kita. Biarkan dan rasakan sensasinya dalam tubuh, dimanakah sensasi itu dirasakan dalam tubuh, apa memori yang keluar disaat itu? Semua rasakan, dan diperhatikan. Tidak perlu di judge, tidak perlu di analisa, cukup dirasakan dan diperhatikan dan kalau ada memori yang keluar, semua ini hal yang sangat bagus.

I felt tired, terharu, sedih, all in one. Ada memori saya kecil merasa sedih karena menangis tetapi tidak ada orang tua saya yang menggendong & menenangkan saya saat itu, ada rasa rindu anak-anak saya yang luar biasa, ada juga rasa lelah yang sangat. Semua saya rasakan, terima dan amati.


Ini yang disebut memproses emosi. Semakin kita dapat memproses emosi dengan baik, semakin luwes juga kita dalam melewati sebuah emosi (enak atau tidak enak) yang keluar dalam kehidupan kita sehari-harinya.


So go ahead, have yourself a good cry.


Men, this goes for you too!


Share di comment, setelah menangis, apa yang dirasakan?


Kalau saya rasanya lega banget, plong dadanya, kaya ada suatu beban yang terangkat, jadi ringan rasanya.

3 views0 comments

Comments


bottom of page