Belasan tahun pernah mengalami IBS atau iritasi usus besar, saya sudah mencoba banyak sekali diet, detoxes, healing methods, practitioners, etc.
Salah satu yang saya coba adalah RAW FOODS. Bahkan di tahun 2012, saya sampai ke Amerika untuk ambil certification in raw foods.
Why?
Karena saya sering baca/dengar kehebatan makan raw, di mana orang bisa reverse their illnesses (even cancer). Ada juga teman yang bilang betapa kerennya diet raw foods. Banyak juga famous people yang swear by it.
Intinya saya selalu MENDENGARKAN dan MENGIKUTI pendapat ORANG LAIN, berdasarkan pengalaman mereka.
Long story short, saya ga cocok sama raw food. Parahnya, raw food malah membuat kondisi pencernaan saya tambah parah.
Of coz saat itu saya belum paham kalau pencernaan yang bermasalah akan kesulitan mencerna raw food karena seratnya yang tinggi. Jadi terus saya paksakan tubuh saya. Cuz everybody else is doing great on it, so why can’t I? (pake ngotot dong pastinya!)
Tapi apakah bener EVERYBODY is doing great on raw foods?
NOPE!!
(siap-siap di unfollow sama raw foods fan)
Karena tubuh masing-masing orang berbeda. Dan apa yang tidak cocok dengan tubuh kita saat ini, will cause your body to react to it (it’s called INFLAMMATION).
Yang mempengaruhi bisa atau tidak kamu makan raw foods salah satunya adalah kondisi kesehatan pencernaan kamu SAAT INI. Ini sangat menentukan apakah kamu bisa makan raw food atau sebaiknya dihindari dulu.
So back to the question, to eat raw or not to eat raw?
YOUR BODY gets to DECIDE on this (based on your current gut health & condition). Which means you need to start listening/feeling/seeing how your body respond to raw foods.
Don’t know how? I can help you!
Langsung contact melalui WA 0811 1708 797 untuk info lebih lanjut tentang 1:1 Holistic Health Coaching Program for Gut Health dari Living Well with Gwen.
Disclaimer:
This is only health education, not a medical advice.
Comments